Segaris Jalan
Jalan setapak menggarisdengan tepi terjal tak berwarna
jalur-jalur sebagai pembatas gerak
seperti aku berlari dan merangkak
Air hitam itu memenuhi tepian jalan
muntah oleh miringnya rencana
kaca-kaca pecah berantakan
menepi, langkahi arti hidup dan mati
Laju kecepatan terus beringsut
penuhi dada ini — membusung –
terus membusung, tak reda rongga tersengal
– terbatas — demi kuasai lajur kecil ini
Di sini hanya bentakan dan rintihan yang ada
kamus praktis telah menjadi pedoman
Jauh, jauh dari lambaian nyiur
hanya aspal bebal yang akan terus menggerus
0 komentar:
Posting Komentar